Sabtu, 21 Agustus 2010

Pasukan khusus Denjaka TNI-AL





Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) adalah pasukan khusus Angkatan Laut yang dimiliki oleh Indonesia. Spesialis anti bajak kapal laut, segala bentuk teror aspek laut, sabotase, intelijen dan kontra-intelijen dibentuk tanggal 13 Nopember 1984. Denjaka adalah satuan gabungan antara kopaska dan taifib korps marinir TNI Angkatan Laut. Denjaka dididik di bumi marinir Cilandak dan harus menyelesaikan pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan teror aspek laut). Lama pendidikan ini adalah 6bulan.
Pada intinya denjaka memang dikhususkan untuk penanggulangan teror aspek laut walaupun mereka juga bisa dioperasikan dimana saja. Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada pimpinan korps marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 Nopember 1984. Denjaka mempunyai tugas pokok membina kemampuan anti teror aspek laut dan di daerah pantai.

Sejarah Pasukan Khusus Indonesia

Pada tanggal 4 Nopember 1982, Kasal membentuk organisasi tugas khusus dengan nama Pasukan Khusus (Pasusla). Keberadaannya didesak oleh kebutuhan akan adanya pasukan khusus TNI-AL guna menanggulangi segala bentuk aspek laut, seperti terorisme. sabotase serta ancaman lainnya.

Awal mulanya dibentuk 70 personel dari batalyon Intai Amfibi dan Korps Pasukan Katak. Komando pengendalian pembinaan berada dibawah Panglima Armada Barat dengan Asistensi Komandan Korps Marinir. Kasal bertindak selaku pengendali operasional. Mako berada di Armabar.

Melihat perkembangan dengan kebutuhan satuan khusus ini, Kasal menyurati Panglima TNI yang berisi keinginan membentuk Detasemen Jala Mangkara dan disetujui Panglima ABRI pada saat itu. Tanggal 13 Nopember 1984 denjaka menjadi satuan anti teror aspek laut. Denjaka adalah Komando Pelaksana Korps Marinir yang dalam operasinya dibawah Panglima TNI.

Pola rekrutmen dimulai sejak pendidikan para dan komando. Sebelum masuk denjaka, prajurit harus memiliki kriteria intai Amfibi. Dalam aksinya denjaka dapat melalui permukaan, bawah laut maupun lewat udara.

Dalam organisasinya Denjaka terdiri dari satu tim markas, satu tim teknik dan tiga tim tempur. Sebagai unsur pelaksana, prajurit denjaka dituntut memiliki kecepatan dalam gerak mobilitas, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi serta medan operasi yang berupa kapal-kapal, instalasi lepas pantai dan daerah pantai. Disamping itu memiliki keterampilan mendekati sasaran melalui laut, bawah laut dan vertikal dari udara.

Pendidikan yang dilakukan :

Kursus awal

  • intelijen


  • Taktik dan teknik anti teror dan anti sabotase


  • Dasar-dasar spesialisasi


  • Komando Kelautan dan Keparaan lanjutan


Kursus dilakukan sekitar 5,5 bulan di Jakarta

Kursus lanjutan :

Dilanjutkan materi kecakapan dan peningkatan kemampuan kemahiran kualitas taifib dan paska, pemeliharaan dan peningkatan kemampuan menembak, lari dan berenang, peningkatan kemampuan bela diri, penguasaan teknis dan taktis penetrasi rahasia, darat, laut dan udara, penguasaan teknis dan taktis untuk merebut dan menguasai instalasi di laut, kapal, pelabuhan/pangkalan dan personel yang disandera di objek vital di laut, penguasaan taktik dan teknik operasi klandestin aspek laut, pengetahuan tentang terorisme dan sabotase, penjinakan bahan peledak, peningkatan survival pelolosan diri, pengendapan, dan ketahanan interogasi.

Persenjataan yang melengkapi personel denjaka antara lain :

SS1



UZI


Styer AUG



SS2


SPR-1


SIG sauer 9mm



MP5


Minimi 5,56mm



HK 416






G36








Baretta 9mm


CZ-58


Ohio klass milik AS



Soviet berjaya dengan Typhoon maka AL AS cukup berbangga dengan kehadiran kapal selam nuklir kelas Ohio. Lantaran rival maka sah-sah saja kalau AS menerapkan taktik yang sama dengan Typhoon. Rudal triden yang terpasang juga dapat menghantam kota-kota besar Soviet. Dan untuk posisi kapal selam Ohio tak harus berada pada dekat dengan wilayah lawan. Ohio muncul pada era tahun 70an dan dibuat untuk menggantikan kapal selam jenis George Washington.
Kru : 160 org
Bobot selam : 18.750 ton
Bobot permukaan : 16.764 ton
Panjang : 170,7 meter
Beam : 12,8 meter
Drought : 11,1 meter
Mesin : Sebuah reaktor S8G dengan baling-baling tunggal
Kecepatan maksimal : 20 knots
Persenjataan : 24 pelontar vertikal rudal balistik dan 4 tabung torpedo

Kapal Selam Soviet



Th 1980 adalah tahun kelairan kapal selam paling raksasa sejagat raya. Kapal selam milik Soviet "Typhoon" dibuat di galangan terbesar di dunia Severodvinsk berkat arsitek-arsitek komunis. Alasannya membuat kapal selam raksasa adalah tidak lain dari penggarapan rudal-rudal balistik super jauh yang mampu menghantam hancur kota-kota penting AS dari perairan yang masih berada dalam kontrol Soviet alias dari kawasan Soviet sendiri. Kehebatannya bukan saja dalam pembawaan senjata-senjata canggih namun kabarnya badan typhon rangkap yang berfungsi menangkis torpedo ringan lawan.
Inilah Spesifikasinya :
Kru : 150 org
Bobot Selam : 25-30.000 ton
Panjang : 170 meter
Beam : 23 meter
Drought : 11,5 meter
Mesin : 2 unit raktor dengan 2 unit baling baling
Kecepatan : 24 knots
Persenjataan: 20 unit rudal balistik SS-N-20 Stugeor dan 8 unit tabung torpedo


KRI Krait-827 adalah kapal patroli kelas PC-40 hasil desain dari fasharkan Mentigi dan dibuat oleh PT BES Batam. Kapal ini mempunyai panjang badan 40 meter dan dirancang untuk bisa melaju pada kecepatan 20knot didorong oleh 2 buah mesin diesel 1250 HP. Badan kapal terbuat dari alumunium alloy.
Kapal ini merupakan hasil karya dan dikerjakan oleh anak-anak Indonesia di Tanjung Guncang. SDM lokal yang berada di shipyard PT BES Batam yang diawasi Fasharkan Mentigi selama 14 bulan secara bahu membahu melaksanakan proyek itu. KRI made in Indonesia berbahan alumunium itu adalah kapal pertama yang mampu dikerjakan oleh anak bangsa. Meskipun buatan dalam negeri, material pembuat kapal itu umumnya didatangkan dari luar negeri. Untuk plat alumunium didatangkan dari Italia, Yunani bahkan Afsel. Mesinnya dibeli dari Jerman sedangkan jaringan elektrik dari Prancis.
Suatu kebanggan tersendiri dan membuktikan pada dunia bahwa Indonesia bisa membuat kapal sendiri meskipun material dari luar. bravo solo

Tentang Laut Indonesia Dikaitkan dengan pertahanan

Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia yg terletak pada posisi strategis dan memiliki kekayaan sumber daya yang melimpah, maka untuk melindungi kepentingan nasional di dan lewat laut seyogyanya memiliki alat pertahanan yang kuat yaitu TNI-AL.
bagi negara maritim yang besar seperti indonesia, memiliki angkatan laut yang kuat bukan merupakan suatu kemewahan melainkan suatu kebutuhan.
keadaan saat ini : TNI-AL memiliki 116 buah KRI yang berusia sudah relatif tua dengan persenjataan yang sudah ketinggalan zaman (Out Of Date), apalagi dikaitkan dengan dukungan anggaran TNI-AL akibat krisis moneter terhadap pengadaan alutsista minim.
kekuatan patroli : a. 6 PKR (klas AMY)
b. 6 AT (klas Frosh)
c. 8 FPB-57 (klas Pandrong)
d. 16 PC (klas parchim)
e. 1 PC (klas Cucut)
Bisa kita lihat sperti ini coba kalau kita kaitkan luas wilayah Indonesia yang memiliki kurang lebih 17.500 pulau, bisa ga laut kita terlindungi ??

Bukan saja kita harus menggantungkan kekuatan AL kita pada pemerintah dalam hal pengadaan, tapi kenapa tidak kita coba membuat kapal patroli sendiri? nah ini dikaitkan juga pada diri masyarakat kita, apakah berpotensi atau tidak dalam hal sumber daya manusianya?
So, masih ada pekerjaan buat kita untuk memperbaiki AL.

Did you know ?

"Kapal selam adalah senjata strategis di laut dalam peperangan." Ibarat mencari kelereng didalam drum yang isinya air keruh yang tidak bisa dilihat dari atas atau dengan mata kita. Namun bisa terdeteksi dengan menggunakan sonar. Pada perang dunia I, 87,2% dari 6.579 kapal atas air yg tenggelam disebabkan oleh serangan kapal selam. Pada perang dunia II sebanyak 64,5% dari 6.671 kapal atas air yang tenggelam adalah dikarenakan menjadi korban "the silent warrior"

Pada saat perang kemerdekaan mempertahankan keutuhan wilayah RI, kehadiran satu skuadron kapal selam klas whiskey ALRI turut menggertakkan gugus kapal induk Belanda koninjklijk Marine, sehingga mendorong Belanda untuk menyelesaikan konflik ini dalam di meja perundingan.

"Kapal selam bangsa kita berjumlah 2, KRI CAKRA 401 dan KRI NANGGALA 402." Kapal selam jenis U-209/1300 buatan Jerman merupakan kapal selam jenis pantai atau perairan dalam.